Komik Legenda Rakyat nusantara Jadul
PANJI SEMIRANG
Karya : RA . Kosasih
Hanya Jilid 8, 11 dan 13 belum tamat
Percetakan : Toko Melodie - Bandung.- Th..... 1966 ?
Komik Indonesia legenda Rakyat nusantara, merupakan komik jadul generasi tahun 60a-an.
Komik yang sangat indah ceritanya karena mengambil penggalan kisah panjang roman percintaan di jaman Kerajaan Kediri (kahuripan) di Jawa Timur, kisah cinta sejati antara Raden Panji Asmara Bangun dari keraajaan Jenggala dan kekasihnya putri Dewi Sekartaji atau Galuh Candra Kirana, dari kerajaan Kediri (ibukota di Daha).
Kisah ini aslinya adalah karya Empu Dharmaja dari kerajaan Kahuripan - Kediri (sebelum pecah menjadi Jenggalaa dan Kediri), yang kitab aslinya berjudul 'ASMARADAHANA'. Kemudian digubah atau dikembangkan kembali oleh pujangga-2 kraton Mataram jaman Kasunan di Surakarta dan Mangkunegaran di Surakarta. Kisah cinta kedua pasangan itu memang terkenal sangat indah dan panjang hingga berlanjut saat sepssang kekasih sudah menikah pun juga sangat enak dan mengesankan untuk diikuti atau dibaca terus. Judul Panji Semirang ini halnyal salah satu penggalan atau satu episode saja. Saking indahnya cerita kisah Panji Asmara bangun dan Galuh Candra kirana ini sampai terkenal ke dunia luar, paling tidak di negara datran Asia kisah ini sangat dikenal, hingga dijuluki kisah Romeo and Juliet nya Indonesia, dan asli bukan jiplakan, karena ceitanyapun tak mirip sama sekali denga karya Wiliam Shakespeare itu. Bahkan seperti negara Thailand dan Kamboja sampai membuat atau menyadur cerita ini di versi cerita rakyat mereka.
Juga karena saking terkenalnya cerita ini sampai kalangan rakyat bawahpun pada jaman dahulu banyak yang menyusun atau mengarang cerita untuk kedua pasangan Panji Inukertapati - nama lain Panji Amarabangun - dan Dewi Sekartaji yang disebut lambang cinta sejati Indonesia ini. Sehingga banyak masyarakat yang tidak mengerti saking banyaknya episode judul yang ada, tidak bisa mengetahui satu kisah ataupun judul itu karya asli pujangga Empu Dhjarmaja, karya Sri Mangkunagara IV atau pujangga lainnya atau hanya cerita rakyat yang anonymus.
Para Pujangga juga merangkai kisah ini menjadi sambungan atau lanjutan dengan kisah wayang Mahabharata, sehingga para tokoh di cerita ini merupakan keturunan para ksatria Pandhawa di jaman Mahabharata. Dalam jenis wayang kisah ceita Panji ini digolongkan dalam Wayang Gedhog, atau generasi setelah Wayang Madya.
Agar anda tidak bingung , begini urutannya : Wayang Purwo (kisah Mahabharata) - Wayang Madya (jaman setelah Parikesit s/d cerita Anoman Gugur) - Wayang Gedhog (wayang Panii dari jaman Kerjaan Kediri - Majapahit)
Jadi RA. Kosasih disini hanya menuangkan cerita dalam bentuk gambar - komik saja.
Ukuran buku tulis kertas HVS masing2 40 halaman kertas HVS lama.
Saya tidak mengetahui komik Cetakan pertama ( C1 ) ini terbit tahun berapa, mungkin sekitar tahun 1966, ketika komik terbitan Melodie - bandung sedang jaya-jayanya.
Kondisi bagus dan mulus.
Harga : Rp 200.000,-(3 komik), beli satuan Rp 100.000,-
This Scene is Story part of Smaradahana Book :
A very beautiful comic story because it was taked a long fragment of the romance in the kingdom of Kediri
(Kahuripan) in East Java, the true love story between Raden Panji Asmara Bangun from the kingdom of Jenggala
and his lover Princess Dewi Sekartaji alias Galuh Candra Kirana, from the kingdom of Kediri (the capital city
in Daha)
This story was originally creation of Empu Dharmaja from the kingdom of Kahuripan - Kediri (before it split
into Jenggala and Kediri kingdom), whose original book was titled 'ASMARADAHANA'. Then composed or redeveloped
by the Mataram Kingdom like the Kasunanan and Mangkunegaran Dynasty in Surakarta Monarchy.
The love story of the couple is indeed known to be very beautiful and long to continue when they got married
was also very good and impressive to follow or read on. The title of Panji Semirang is only one fragment or one
episode of the long story. Since of the beauty story of Panji Asmarabangun and Galuh Candra Kirana, it has
become famous to the outside world, at least in Asian countries, this story is very well known, until it was dubbed
the story of Romeo and Juliet from Indonesia, and the original is not plagiarized, because the story was not
similar at all William Shakespeare's works. Even like Thailand and Cambodia to make or adapt these story in
their version of folklore.
Also since this story was so famous that even the grassroots people compiled or arranged these stories for the
couple Panji Inukertapati - another names are Panji Amarabangun - and his fiance Dewi Sekartaji, called the symbol
of true love in Indonesia. So that many people who do not understand so many episodes of titles that exist, could not
know a story or title that is the original work of the poet Empu Dhjarmaja, or the work of Sri Mangkunagara IV or
other poets or just an anonymus folklore.
The Poets also compose this story into a connection or continuation with the Indonesia Mahabharata story,
so that the characters in this story were generation of Pandhawa knights in the Indonesia Mahabharata era.
In this kind of Wayang story , the story of Prince Panji is classified in the "Wayang Gedhog", or generation after
the "Wayang Madya".
So you don't get confused, here's the sequence:
First Era : Wayang Purwo (Mahabharata story) -
Second's : Wayang Madya (era after King Parikesit of Hastinapura kingdom until Anoman Killed story) -
Third's : Wayang Gedhog (wayang Panii from the era of Kediri Kingdom until Majapahit Kingdom)
So Composer RA. Kosasih here only poured stories in the form of pictures - comics only.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar